40 Peristiwa Kebakaran di Jogja Terjadi Selama Januari-Agustus, Faktor Konsleting Mendominasi
Sepanjang Januari–Agustus 2025, Terjadi 40 Kasus Kebakaran di Jogja Didominasi Korsleting Listrik
LDII DIY - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta mencatat sebanyak 40 peristiwa kebakaran terjadi di wilayah Jogja sepanjang Januari hingga Agustus 2025. Dari jumlah tersebut, 70 persen penyebab utama diduga akibat korsleting listrik di rumah tangga.
Kepala Damkarmat Kota Yogyakarta, Taokhid, menegaskan bahwa kebakaran masih sering dipicu oleh kelalaian masyarakat atau human error. Beberapa di antaranya karena lupa mematikan kompor, meninggalkan pembakaran sampah, hingga kebiasaan sepele yang berujung pada bencana.
“Dugaan penyebab paling tinggi korsleting, sekitar 70 persen,” ujarnya, Senin (15/9/2025).
Edukasi Masyarakat Jadi Fokus Damkarmat
Untuk mengantisipasi potensi kebakaran, Damkarmat Kota Yogyakarta gencar melakukan penyuluhan langsung ke masyarakat, komunitas, hingga sekolah. Sepanjang tahun 2025, lebih dari 30 kegiatan edukasi sudah dijalankan. Selain itu, terdapat pula kegiatan mandiri di tingkat kampung dan RW yang digelar rutin seminggu sekali.
Namun, keterbatasan sumber daya manusia (SDM) membuat program edukasi harus dibagi dengan kegiatan lain. Beberapa di antaranya adalah:
- Program “Go to School”, yakni kunjungan edukasi anak-anak TK/PAUD ke kantor Damkarmat.
- Pelatihan peningkatan kapasitas relawan di tingkat masyarakat.
Tips Mencegah Kebakaran di Rumah
Damkarmat Kota Yogyakarta terus mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dalam penggunaan listrik dan menjaga lingkungan sekitar. Beberapa langkah pencegahan yang disarankan antara lain:
- Periksa kondisi kabel listrik secara berkala dan segera ganti jika sudah tua atau rusak.
- Gunakan instalasi listrik sesuai standar dan sesuaikan kabel dengan kebutuhan beban.
- Hindari penggunaan colokan listrik berlebihan yang dapat menimbulkan panas berlebih.
- Pastikan rumah dalam kondisi aman sebelum bepergian, termasuk mematikan kompor dan listrik.
- Jangan membuang puntung rokok sembarangan atau meninggalkan lilin menyala.
- Hindari penggunaan obat nyamuk bakar di dekat kasur karena berisiko memicu api.
“Kesadaran masyarakat harus terus didorong. Hal-hal kecil yang dianggap sepele bisa berakibat fatal bila diabaikan,” tandas Taokhid.
Kesimpulan
Kasus kebakaran di Jogja pada Januari–Agustus 2025 menjadi peringatan bahwa korsleting listrik dan kelalaian masyarakat masih menjadi ancaman utama. Edukasi dan kewaspadaan bersama diharapkan dapat menekan angka kebakaran di Kota Yogyakarta pada akhir tahun ini.***